Alasan klasik wanita enggan berhijab dengan benar [HIJAB PART II]


Di dalam Al Quran, perempuan Muslim (Muslimah) diwajibkan menutup aurat. Namun, kenyataannya, sampai saat ini masih banyak perempuan yang enggan berjilbab untuk menutup aurat mereka. Ketika ditanya mengapa mereka belum mau berjilbab, ada banyak alasan yang dikemukakan. Mulai dari alasan klasik sampai alasan yang seperti dibuat-buat. Ada 10 alasan klasik perempuan enggan berhijab dengan benar:   


 
1. Belum siap  
      Belum siap merupakan alasan nomor satu yang paling sering kita dengar. Padahal kebanyakan orang justru merasa siap setelah mereka berhijab dan bukan sebaliknya. Kalau
diajak berhijab aja belum siap, kalau diajak masuk surga pasti belum siap juga donk. yang pake alasan ini entah gak sadar kalau perintah berhijab itu datangnya dari Allah !?!?!??! gak ada toleransi alasan “belum siap” karena ini perintah dari Pencipta kita dan kita sebagai hamba wajib untuk menjalankannya! coba kalau malaikat izrail tiba-tiba dateng terus mau nyabut nyawa kita, apakah kita bisa bilang “ya malaikat, saya belum siap mati. nanti aja yah cabut nyawanya..”? masuk akal gak? kalau emang takdirnya mati hari itu juga ya pasti akan mati, malaikat mana mau peduli kamu siap atau gak, kamu mau atau gak. makanya gak akan ada toleransi kesiapan bagi kamu karena Allah sudah menggariskan kehidupan hambaNya. siap gak siap ya harus siap.
sebenernya kesiapan seseorang itu kan bergantung pada dirinya sendiri bukan orang lain. boleh jadi sugesti “belum siap” ini muncul karena kamu terpengaruh oleh bisikan setan. itu sugesti negatif, sebagai seorang muslim harusnya kita tidak boleh terjebak. setan akan melakukan segala cara kan agar bisa menghasut ke jalan yang sesat. pasti nanti akan ada aja yang berdalih, “Daripada nanti dilepas lagi kerudungnya karna belom siap. mending nunggu siap dulu.” sekarang yang jadi pertanyaan apa kamu mau dituntun oleh setan? setan, jin kafir dan iblis itu ahli neraka. mereka bakal kekal disana. jadi jangan mau diperbudak oleh mereka.    

2. Menghijabkan hati dulu 
      Jawaban klise yang juga sering dipakai adalah, "Nanti saja, saya mau menghijabkan hati dulu". Jika saya mendengar jawaban seperti ini, saya akan langsung nyeletuk, "Emang hati bisa dihijabin?"
hati itu bukan aurat, gimana caranya hati make jilbab? coba benahi yang kelihatan secara fisik dulu. Aurat yang benar-benar terpampang itu kan rambut, dada, paha, kulit tangan dan kaki. Tutup dulu yang telihat kasat mata
deh! biasanya wanita yang berdalih dengan alasan ini akan kasih pernyataan “Percuma kan berhijab tapi kelakuannya buruk.” kalau niat berhijabnya karena Allah semata insya Allah dengan sendirinya akan memperbaiki kelakuan menjadi lebih baik. Yakinlah Allah pasti akan menuntun hambaNya yang mau berusaha untuk menjalankan perintahNya. Kalau niat hijabnya cuma karena fashion, disuruh pacar, ikut-ikutan temen, tuntutan sekolah, dan sebagainya. Jelas akan cenderung melencengkan fungsi dan keutamaan berhijab itu sendiri karena mereka berhijab demi manusia, bukan demi Dzat yang telah menciptakannya.  

3. Belum dapat hidayah   
      Hidayah itu harus dicari dan tidak serta-merta jatuh dari langit. Lalu bagaimana cara mendapat hidayah-Nya?
gak ngerti deh sama wanita yang make alasan ini untuk berkilah, emang gimana caranya kamu tau kalau kamu udah dapet hidayah? lewat mimpi ketemu malaikat jibril gitu? atau nunggu hidayah jatuh dari langit? hadeeeuuuh -_-”  hidayah itu kita sendiri yang cari! caranya ya dengan kita berusaha untuk semakin mendekatkan diri pada Allah. Semakin kamu merasa dekat dengan Allah pasti akan ada suatu daya tarik dan keinginan untuk selalu melaksanakan setiap perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kalau kita kerjaannya cuma tidur aja tanpa mau usaha apakah mungkin hidayah akan menghampiri  kita? tau gak kalau yang datengnya langsung dari Allah itu namanya AZAB, bukan hidayah. karena hidayah itu sesungguhnya didapatkan dari usaha manusia itu sendiri yang ingin menjadi pribadi sebaik-baiknya manusia, sedangkan azab yang datang langsung dari Allah itu diterima manusia karena kelalaian manusia itu sendiri atas kemunafikan dari perintah Allah. Sebenernya dengan punya niatan ingin berhijab aja itu udah termasuk hidayah dari Allah. Tinggal gimana langkah kita selanjutnya mau langsung berhijab atau malah mau menundanya? inget, sesuatu yang ditunda-tunda itu gak baik. Selagi mampu, maka kerjakan! mana tau kita meninggal besok, ya gak?

4. Tidak yakin berhijab itu kewajiban 
      Jika Kamu tak yakin kalau berhijab itu adalah sebuah kewajiban, ada baiknya Kamu membuka kembali Al Quran. Di dalamnya sudah tertulis bagaimana Allah memerintahkan semua perempuan muslimah untuk memakai hijab. Tentunya perintah ini dibuat untuk kebaikan perempuan sendiri. 
Dalam surat Al Ahzab ayat 59 jelas-jelas Allah berfirman “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya** ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
**Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
 


5.
BIKIN GERAH Panas dan merusak rambut    
      Alasan berhijab itu bikin gerah, panas dan bisa merusak rambut itu sangat berlebihan. Sekarang ini tren busana muslimah sudah sangat modern, apa lagi ada beragam produk kecantikan yang bisa melindungi rambut dari kerusakan atau kekeringan saat memakai hijab. Justru sebaliknya, dengan berhijab kulit akan terlindungi, terutama dari sinar UV yang berbahaya. Jelaslah bahwa sebenarnya fungsi hijab ini bukan untuk merusak, melainkan untuk melindungi pemakainya.
Belum atau baru mau coba berhijab aja udah ngeluh kepanasan dan kegerahan duluan, coba bandingkan dengan wanita muslim arab yang semuanya berhijab. mereka tinggal di daerah gurun pasir yang suhu 
udaranya jelas jauh lebih tinggi daripada Indonesia, sangat panas. tapi kok mereka gak ada yang ngeluh kepanasan dan kegerahan ya? jadi ukhti please berhenti jadi wanita lenje yang banyak maunya dan banyak ngeluhnya. kita ambil sisi positifnya aja kalau dengan berhijab justru kulit kita terhindar dari sengatan sinar ultra violet yang dapat merusak kulit. kulit kita jadi gak kusam dan tetap terjaga kesehatannya. lagipula Allah menyuruh kita berhijab kan pasti supaya kita terlindungi. jadi mustahil jika hijab itu akan merusak diri kita. Allah gak mungkin memerintahkan suatu hal yang buruk bagi hambaNya. kalau baru mau berhijab aja udah banyak ngeluhnya, itu sama aja kalah sebelum berperang. mending coba dulu dan rasakan sensasinya dijamin deh bakal betah, nyaman dan gak akan ada niatan untuk lepas kerudung. malah kebanyakan kesan setelah berhijab itu seperti ini “Tau gini kenapa gak berhijab dari dulu aja yah?” inget ukhti, neraka itu jauh lebih panas daripada terik mentari sekarang. saya gak berniat nakut-nakutin loh cuma sekedar mengingatkan aja.

6. Dilarang orangtua 
      "Saya tadinya tidak percaya dengan alasan ini, sampai suatu saat saya benar-benar melihat langsung. Teman saya yang sudah berhijab dengan benar (berjilbab besar yang tidak tipis/transparan)  tiba-tiba melepas hijabnya dengan alasan dilarang ibunya. Ibunya takut si anak tidak mendapat jodoh, tidak dapat pekerjaan, dikucilkan, dan lain-lainnya.
Kadang ada aja Ibu yang gak mau anaknya berhijab (berjilbab besar yang tidak tipis/transparan) dulu soalnya takut anaknya susah dapet jodoh lah, dikira fanatik Islam lah, atau takut anaknya mengikuti aliran-aliran tertentu. Status orangtua memang tinggi di dalam ajaran Islam, sudah kewajiban anak untuk mematuhi perintah orangtua SELAMA apa yang diperintahkan mereka sejalan dengan perintah Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak.” (An-Nisa`: 36)
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya .” (Al-Luqman : 15)
semisal kamu udah mengukuhkan niat untuk berhijab tapi gak jadi karena larangan orangtua, mendingan kamu kasih pengertian secara baik-baik kepada orangtuamu. tunjukin aja surat-surat di Al-Qur’an tentang kewajiban berhijab. seinisiatif kamu lah rayu-rayu orangtuamu biar luluh hatinya. sering-sering aja membantu mereka. asal jangan main kasar aja sama orangtua sendiri. dan larangan orangtua jangan dijadikan sebagai penghalang bagi kamu untuk menaati perintah Allah. gak usah takut bakal diomelin, nekad aja pake jilbab besar. percaya deh orangtua itu sayang banget sama anaknya meskipun anaknya suka gak dengerin omongan mereka, orangtua itu akan tetep sayang bahkan dalam kondisi seburuk apapun anaknya. lambat laun insya Allah orangtua kamu juga pasti akan memaklumi pilihan kamu dan menerima keputusan kamu. (pengalaman pribadi) hehehh

7. Susah dapat rezeki atau pekerjaan 
    Bukan hijab yang harus "disalahkan" ketika Kamu tak mendapatkan rezeki atau pekerjaan, tapi mungkin usaha dan doa Kamu yang belum maksimal untuk menjemput rezeki dariNya.
Allah sudah mengatur rezeki, nasib, dan jodoh setiap manusia. Satu yang hal yang harus dipahami adalah rezeki itu bukan bergantung dari bos di kantor atau partner bisnis Kamu. Jadi tidak logis kalau Kamu takut kekurangan rezeki karena memakai hijab. pekerjaan yang kamu dapatkan atas izin siapa? rizki yang kamu dapatkan atas izin siapa? masa lebih manut sama boss daripada sama Dzat yang mengizinkan kamu untuk bekerja dan mendapat rizki? alhamdulillah jika pekerjaan kamu membolehkan wanita berhijab. jika tidak, akan ada jalannya dimana pekerjaan kamu menerima hijabmu. memang gak semua pekerjaan, tapi setidaknya masih ada. cari pekerjaan yang direstui Allah. jangan sampai kita diperbudak oleh uang dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan banyak uang demi kesenangan duniawi. ingat, kita gak hidup kekal di bumi ini. antara urusan dunia dan akhiratpun harus seimbang agar kita menjadi orang yang selamat di kemudian hari. maka itu mulailah dari hal yang sederhana dulu, yaitu berhijab. nanti untuk akhlak baik dan tingkat ketebalan iman insya Allah akan mengikuti. ironis memang kalau uang itu bukan segala-galanya tapi segala-galanya memerlukan uang. mindset yang seperti itu tak jarang membuat manusia jadi gelap mata, seolah dia akan mati jika tidak mati-matian mencari uang. khususnya wanita, sampai banyak yang rela menjual diri, rela harga dirinya terinjak-injak, rela mengorbankan kehormatannya, hanya demi harta yang berlimpah. kemudian ia menjadi lalai dan berani kepada Allah karena merasa telah memiliki segalanya. na’udzubillahi mindzalik. kita ini para wanita akhir zaman, jangan sampai kita termasuk golongan manusia yang merugi hanya karena tidak berhijab. 
 
8. Jauh jodoh
        "Ini adalah pemikiran yang sangat salah. Justru sebaliknya, semua laki-laki pasti ingin menikah dengan perempuan yang sholeha, cantik fisik dan perilakunya.
Prioritas utama yang harus dipilih pria dari seorang perempuan adalah agamanya, alias seiman. Maka sebandel-bandelnya pria, ia pasti ingin menikah dengan perempuan yang saleha. Karena perempuan itu nantinya bukan hanya jadi istri, tapi juga ibu dari anak-anaknya. gak ada data otentik yang mampu membuktikan bahwa wanita berhijab itu susah dapet jodoh. buktinya banyak kakak-kakak hijabers yang udah menikah. gak ada jaminan kalau wanita gak berhijab itu lebih gampang dapet jodoh, buktinya masih banyak artis-artis cantik yang masih single. jadi gak usah paranoid gitu. jodoh itu Tuhan yang ngatur. tugas kita cukup memperbaiki kualitas diri kalau mau jodoh yang baik. zaman skarang pria itu emang suka banget ngeliatin wanita-wanita seksi, itulah naluri mereka sebagai pria. tapi bukan brarti mereka mau menikahi wanita yang sperti itu kan? semisal pria harus milih antara wanita salehah atau wanita seksi, kalau pria itu punya iman dan nalar yang cukup, pastilah dia lebih milih wanita salehah. karena dia tau betul kalau wanita salehah akan taat pada suami, akan menghasilkan keturunan yang baik, akan senantiasa mendampinginya menuju jalan yang lurus. nah makanya setelah berhijab kita juga harus memperbaiki akhlak supaya insya Allah bisa menjadi wanita salehah idaman pria baik-baik. oke ukhti?
9. Tidak modis
   




Alasan ini mungkin saja benar di tahun 1990-an. Tetapi jika melihat perkembangannya sekarang ini, alasan ini sudah tak relevan. Sejak tahun 2010, perkembangan busana muslim sangat pesat. Justru hijab telah menjadi semacam ikon baru di dunia fashion Indonesia. Hijab tak lagi jadi halangan untuk tampil modis dan gaya, karena orang Indonesia kini semakin kreatif untuk berkreasi dengan hijab dan busana yang dipakai.

10. Takut jelek
Banyak perempuan yang berpikiran bahwa memakai hijab bisa membuat perempuan jadi terlihat tua dan jelek. Benarkah? banyak laki-laki justru berpikir sebaliknya. Baginya, perempuan yang berhijab itu terlihat lebih cantik dan inner beauty-nya lebih terpancar jelas. 

Hijab akan mempercantik pemakainya dari luar dan dalam. Saat seseorang berhijab akan tumbuh keinginan untuk memperbaiki akhlak dan perilaku sehari-hari.
hijab itu cantik di mata Allah. tapi kebanyakan wanita yang belum berhijab ini lebih takut keliatan jelek di mata manusia daripada jelek dimata Allah. penampilan fisik yang rupawan adalah bonus, justru yang paling utama dan fital itu keimanan dan bagaimana kita menjaga aurat. banyak wanita yang akan merasa cantik dan lebih percaya diri jika rambutnya yang panjang dan indah itu tergerai kemudian diperhatikan oleh khalayak banyak. bangga gitu dinilai cantik oleh orang-orang? mentang-mentang kalau udah pake krudung gak bakal keliatan lagi keindahan rambutnya trus jadi menunda berhijab deh. mentang-mentang gak mau keliatan jelek jadi gak masalah gitu menyepelekan ketetapan Allah? yang penting tetep tampil cantik dihadapan orang ya kan? dilaknat Allah pun gak akan takut dong yang penting tetep terlihat cantik di depan umum. semisal kamu uda pernah coba berkerudunh trus dibilang jelek sama temenmu kemudian kamu akan lebih stres kepikiran apa kata orang daripada kepikiran apa kata Allah. wanita yang seperti itu bisa dipastikan hanya mengedepankan hal duniawi dan mengesampingkan bekal untuk akhirat. sadarlah wahai ukhti, yang dimaksud dengan cantik adalah kecintaan terhadap Allah, kemuliaan hati, dan keindahan akhak. kecakapan wajah bukanlah suatu tolak ukur bagi Tuhan untuk melihat seberapa cantiknya kamu. jelek penampilan itu sifatnya relatif, tergantung dari siapa yang melihatnya. jika berhijab itu jelek menurut manusia kan bukan berarti jelek juga dimata Allah. ya gak???

cukup sekian dulu, trima kasih sudah membaca. semoga bermanfaat :)


You Might Also Like

2 comments

  1. sayangnya masih banyak yg kolot, gak bakal percaya kalo ndak ditegur lansung oleh yg lbih tua

    ReplyDelete

Flickr Images