Takut melangkah dan berhenti disini??????????



Semua orang di dunia ini pasti pernah mengalami yang namanya gagal. Kata gagal memang sebuah kata yang tak nyaman didengar apalagi dirasakan. Akan tetapi banyak proses kesuksesan yang harus diawali dengan kegagalan. Masih ingat dengan kegagalan-kegagalan yang dialami sang penemu listrik di muka bumi ini? Ya Thomas Alfa Edhison! Sang penemu ini mengalami tak hanya puluhan kali gagal, tapi bahkan ribuan kali hingga dia bisa meraih kesuksesan diujung penelitiannya.    

      Kita bisa juga belajar dari pengalaman masa kecil dulu. Kita bisa melihat apa yang dialami oleh anak-anak semasa kecil dari usia bayi sampai bisa berlarian. Mungkin tak terhitung berapa kali mereka gagal ketika mereka memulai membalik badan, tengkurap, merayap, merangkak sampai mereke bisa berjalan sempurna. Yang kita tahu bahwa tidak ada yang namanya kamus gagal dalam dunia anak-anak. Yang ada hanya mencoba lagi dan mencoba lagi sampai berhasil. Seiring bertambahnya usia bukan membuat diri semakin berani melawan resiko, malahan terkadang semakin takut untuk melangkah. Kita dibayangi rasa takut gagal, takut jatuh dan takut menghadapi resiko kegagalan itu sendiri.   
 
 Pesan bijak yang bisa diambil adalah buang jauh-jauh kosakata gagal dari kamus kehidupan kita. Ganti saja dengan kata belum lulus, belum sukses atau belum saatnya berhasil. Kalau memang dengan kata gagal nyaman, ya silahkan dipakai. Tapi kalau nggak nyaman, ganti saja. Nggak ada yang ngelarang kok! Kita harus selalu yakin bahwa sesungguhnya di setiap kesulitan ada kemudahan. Wallahua’lam. 



Jangan menunda- nunda apa yang ingin dikerjakan, waktu adalah hal yang sangat berharga. Jangan menjadi orang dipenjara waktu. Waktu berjalan begitu cepat, seperti kilapan petir, serasa semua terjadi dengan kedipan mata. Tak terasa waktu silih berganti, matahari terbit dan terbenam dengan kekuasaan yang absolut, tidak ada yang bisa mengatur matahari untuk tidak terbenam ataupun untuk tidak terbit, serasa semua berlalu begitu saja.  Maka dari itu, Isilah waktu dengan hal yang bermanfaat, jangan jadikan diri orang yang merugi karena menyia-nyiakan waktu. Hidup itu cuma satu kali maka isilah dengan kebaikan, tebarkan kebahagian di setiap detik kehidupan, jangan biarkan keburukan menyita waktu. Apa yang ingin dilakukan, segeralah untuk dilakukan, mungkin kesempatan untuk melakukan hal tersebut tidak bisa datang kembali, inilah saatnya kita untuk mempersembahkan karya baik dalam kehidupan. Hal ini memang butuh ketegasan dan keberanian untuk bersikap. 

Jangan terlalu takut terhadap resiko, jangan sok yakin besok matahari akan terbit kembali dari ufuk timur, lakukan apa yang ingin dilakukan, jangan cuma bersembunyi dalam pikiran. Jangan takut akan cibiran orang, justru itu jadikan cambuk kalau kita mampu melakukannya, terserah orang mau bilang apa, selagi keyakinan kita benar, jangan biarkan orang lain meruntuhkan keinginan kita. Utarakan semuanya dengan jelas pada diri sendiri, jangan sungkan atau takut pada orang lain, cueklah dengan orang lain. Cuek di sini tentunya mempunyai porsi yang wajar, bukan berarti kecuekan itu membuat diri untuk enggan menolong sesama manusia. Keyakinan ini jangan biarkan menjadi orang yang egoistik, yang hanya menganggap diri benar dan orang lain salah. Cukup jadikan keyakinan adalah motivator terbesar dalam merebut apa yang diinginkan. Waktu akan terus berjalan tanpa kompromi, maka kita harus terus berjalan juga menuju harapan yang tertunda. Jangan cepat terlena dengan apa yang kita miliki, teruslah mengejar matahari tanpa takut dan penuh keyakinan, harapan akan selalu ada bagi mereka yang meyakini. Hiduplah dengan rencana yang dipenuhi harapan, kejar harapan itu sampai kita memang tidak bisa mengejar lagi, sampai waktu memisahkan dunia dengan kehidupan yang kekal. 






You Might Also Like

2 comments

Flickr Images