PUISI
Di Bawah Langit
Bila saja aku harus menjauh darimu,
Aku akan memulainya dengan berjalan mundur,
Menghayati lambai tanganmu detik demi detik
Menghayati lambai tanganmu detik demi detik
sampai suatu saat kau tidak terlihat lagi.
Hingga saat mataku berkaca-kaca,
Hingga saat mataku berkaca-kaca,
sembari menaruh harap jika aku bisa berjumpa dengan kamu lagi,
Aku menghamburkan sebagian perasaanku melayang-layang diatas tanah,
Aku menghamburkan sebagian perasaanku melayang-layang diatas tanah,
biar
saat berjumpa denganmu, aku ingin tidak terlalu bergetar lagi.
Menjadi dilema, sebab senangmu sudah tidak denganku lagi.
Sementara sejauh apapun aku berjalan mundur dari engkau,
Kita masih tetap dalam satu bumi,
Kita masih sama-sama di bawah langit yang sama ketika kamu mengatakan rindu.
Dan itu menjadi sulit,
Karena untukku, kamu sudah menjadi candu
Menjadi dilema, sebab senangmu sudah tidak denganku lagi.
Sementara sejauh apapun aku berjalan mundur dari engkau,
Kita masih tetap dalam satu bumi,
Kita masih sama-sama di bawah langit yang sama ketika kamu mengatakan rindu.
Dan itu menjadi sulit,
Karena untukku, kamu sudah menjadi candu
Copas !!!
0 comments